Saturday, December 16, 2006

TUJUH STRATEGI BERINVESTASI REKSA DANA

Oleh Ivan Indrapermana

Manusia tidak pernah bisa lepas dari cinta. Sejarah panjang manusia telah membuktikan hal ini: tanpa cinta terjadi perang, keputusasaan, bunuh diri, pertengkaran dan seterusnya. Jelas hanya cinta yang dapat menyelamatkan hidup manusia dari kehancuran. Oleh karena itu sangat tidak berlebihan jika dikatakan bahwa cinta juga mampu menyelamatkan salah satu bentuk investasi manusia: reksa dana. Karena reksa dana adalah instrumen investasi yang mulai populer, penulis akan menggunakan strategi cinta yang sudah lama populer: strategi cinta terhadap pasangan hidup.


Strategi Cinta Pertama: “Love will find you if you try.”

Jika anda tidak pernah memikirkan cinta, ia tidak akan pernah menghampiri anda. Kebanyakan orang terlalu sibuk bekerja. Mereka tenggelam dalam rutinitas sehari-hari yang membosankan, atau terlalu asyik mencari kebahagiaan yang semu: kekayaan, ketenaran, kekuasaan. Mereka lupa bahwa ada kebahagiaan yang sejati yaitu cinta. Cobalah membuka diri anda terhadap urusan cinta. Cobalah sesekali waktu membayangkan kehidupan cinta anda. Kelak kekuatan cinta akan terpancar dari dalam diri anda.

***

Banyak peristiwa dalam hidup yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Misalnya pernikahan, kelahiran anak, perawatan untuk orang tua, pensiun, dan sebagainya. Sayangnya tidak banyak orang yang pernah memikirkan peristiwa-peristiwa tersebut jauh hari sebelumnya. Yang sering terjadi adalah orang lebih bekerja keras untuk mengangsur rumah baru setelah menikah, dan lebih bekerja keras lagi ketika anak pertama lahir. Dengan meluangkan waktu untuk membuat tujuan dan rencana keuangan, kemudian merealisasikannya, kelak anda dapat melewati peristiwa-peristiwa hidup dengan lebih mantap.
Berinvestasi adalah salah satu cara yang signifikan untuk mencapai tujuan keuangan. Investasi tanpa tujuan keuangan yang jelas tidak akan membuahkan hasil yang optimal. Begitu pula dengan investasi pada instrumen reksa dana. Ada berbagai jenis reksa dana, dan masing-masing memiliki karakteristik yang unik. Jika tidak memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas, sangat besar kemungkinan anda memilih jenis reksa dana yang salah. Investasi dalam reksa dana akan sia-sia, bahkan mungkin merugikan anda.

Menurut Root & Mortensen (1996), tujuan keuangan sebaiknya tertulis, realistis, spesifik, berjangka waktu yang jelas, dan terperinci.[1] Agar semakin efektif, ada baiknya juga mendiskusikan tujuan anda dengan keluarga atau sahabat. Dengan demikian tujuan keuangan anda menjadi komitmen aktif, dan anda akan lebih konsisten dengannya.
Membuat tujuan keuangan memang tidak mudah, apalagi membuat rencana keuangan untuk mencapai tujuan tersebut. Untungnya ada cukup banyak buku yang dapat membantu anda membuat tujuan dan rencana keuangan. Perusahaan sekuritas yang baik tentu juga akan bersedia membantu anda dalam membuat tujuan dan rencana keuangan.


“Tentukan tujuan keuangan dan rencana keuangan anda”

Strategi Cinta Kedua: “Don’t wait for your prince.”


Cinta tidak akan datang jika anda hanya menunggunya datang. anda harus mencarinya. Jika anda sibuk menunggu cinta, akan ada dua hal yang dapat terjadi. Pertama, anda baru menyadari bahwa cinta telah menghampiri anda ketika ia telah melewati anda. Kedua, anda mengira cinta menghampiri anda padahal ia bahkan belum datang. anda baru memiliki hati sang Pangeran jika anda mendatangi dan membawa sang Pangeran ke puri anda.

***

Jenis reksadana saham memiliki volatilitas tinggi. Berusaha mengikuti volatilitas tersebut, membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi, mungkin terlihat menyenangkan dan memberikan tingkat pengembalian yang besar. Masalahnya adalah mengikuti volatilitas harga reksadana saham memerlukan keahlian dan pengalaman yang tinggi. Sedangkan kebanyakan investor tidak memiliki kedua hal tersebut. Mereka akan membeli pada harga yang tinggi dan menjualnya pada harga yang masih rendah. Sangat disayangkan, sebab sesungguhnya arah pergerakan pasar selalu dapat ditebak: berfluktuasi.

Beberapa penelitian terhadap perilaku investor di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa strategi trading menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih kecil daripada buy-and-hold.[2] Alasannya, trading menimbulkan: biaya operasional (riset dan komunikasi), opportunity cost (kesempatan yang hilang) karena menahan kas, komisi untuk broker, dan pajak. Hasil penelitian tersebut masuk akal terutama jika diterapkan pada investor individual, yang tidak memiliki banyak waktu, tenaga, dan dana untuk melakukan riset. Sehingga informasi yang mereka peroleh hanyalah perubahan angka di surat kabar setiap hari.

Reksa dana saham dan reksa dana lainnya (kecuali pasar uang) merupakan instrumen investasi jangka panjang. Maka tidak ada gunanya memperhatikan volatilitas jangka pendek, dan menjadikan volatilitas tersebut sebagai dasar pertimbangan untuk membeli atau menjual. Dengan berinvestasi untuk jangka panjang, nilai pasar reksa dana anda secara rata-rata akan selalu lebih besar daripada harga belinya. anda berarti membuat volatilitas pasar bekerja melindungi nilai investasi anda. anda pun tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengamati pergerakan nilai reksa dana setiap hari. anda tidak perlu menunggu kapan harga suatu reksa dana tinggi atau rendah.

“Don’t Time the Market”

Strategi Cinta Ketiga: “Find a man that best suit for you”

Dalam mencari pasangan, anda tidak mencari yang terbaik, tetapi yang terbaik untuk anda. Artinya ia harus cocok dengan kepribadian anda. Sulit membayangkan mendapatkan orang yang terbaik. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tugas anda bukan menjumlahkan kelebihan dan kelemahannya, tetapi mencocokannya dengan kelebihan dan kelemahan anda sendiri. Yang paling cocoklah yang anda pilih.

***

Setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik yang unik sesuai dengan tujuan investasinya.
Pastikan keaslian reksa dana anda:

1. Mintalah pernyataan tertulis bersama dari bank, manajer investasi, dan bank kustodian bahwa bank memang memasarkan reksa dana si manajer investasi dan diadministrasikan oleh bank kustodian.
2. Pastikan di prospektus tertulis: siapa manajer investasi, bank kustodian, dan bank-bank yang memasarkan reksadana.
3. Bacalah sendiri prospektus, bertanyalah sampai benar-benar jelas. Jangan biarkan semua administrasi dikerjakan oleh pegawai bank.
4. Mintalah laporan perkembangan investasi pada bank atau manajer investasi setiap bulan.
Sumber: Kompas Cyber Media, Selasa 14 Desember 2004
Sebelum memilih reksa dana, anda harus menentukan tingkat pengembalian yang anda butuhkan, dan tingkat risiko yang dapat anda tanggung. anda juga harus menentukan berapa lama akan berinvestasi di reksa dana. Kecuali reksa dana pasar uang, reksa dana lainnya adalah instrumen investasi jangka panjang. Artinya anda harus berinvestasi setidaknya lebih dari 1 tahun untuk hasil yang lebih optimal. Setelah itu, anda baru dapat memilih reksa dana yang sesuai dengan karakteristik anda. Perusahaan sekuritas yang baik pasti bersedia membantu dalam menentukan karakteristik tingkat pengembalian dan risiko anda. Biasanya melalui kuesioner atau pertanyaan-pertanyaan lisan. Ingatlah bahwa yang menjadi pertimbangan adalah kecocokan suatu reksa dana terhadap karakteristik investasi anda, bukan seberapa besar tingkat pengembalian reksa dana tersebut.

Anda juga harus berhati-hati dalam memilih pengelola reksadana. Kualitas pengelola reksadana berpengaruh terhadap kinerja reksa dana anda. Dalam setiap prospektus reksa dana pasti terdapat bagian tentang latar belakang dan track record pengelolanya. Sebagai permulaan, sebaiknya anda hanya mempertimbangkan pengelola reksa dana yang sudah mapan.

“Carilah reksa dana yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anda”

Strategi Cinta Keempat: “Don’t put all your love in one man”

anda mungkin sudah menemukan calon yang tepat. Tetapi sebaiknya anda tetap tidak menutup mata terhadap calon-calon lainnya. Jika dunia sudah terasa milik berdua dan tiba-tiba ia meninggalkan anda, dunia anda akan hancur. Untuk menghindarinya, bagilah dunia ini dengan orang ketiga, keempat, dan seterusnya. Tetaplah berjaga-jaga, sebaik apapun calon anda. Dan cara berjaga-jaga yang terbaik adalah dengan memiliki lebih dari satu calon.

***

Diversifikasi berarti menyebarkan uang anda ke dalam beberapa jenis investasi. Tujuan diversifikasi adalah mengamankan kinerja portofolio investasi anda. Dengan diversifikasi, kinerja buruk suatu investasi dapat diimbangi oleh kinerja baik investasi lainnya. Reksa dana memungkinkan anda melakukan diversifikasi investasi pada berbagai industri, perusahaan dan instrumen keuangan tanpa memperhatikan jumlah uang anda.

Akan tetapi, diversifikasi pada suatu reksa dana sebenarnya hanya menghilangkan financial risk atau interest rate risk saja. Para manajer investasi melakukan riset yang mendalam sehingga dapat memilihkan saham atau obligasi perusahaan-perusahaan terbaik ke dalam reksa dana anda. Tetapi, mereka tidak dapat berbuat apa-apa jika terjadi krisis yang melanda industri tertentu. Dengan kata lain, memiliki sebuah reksa dana tidak melindungi anda dari market risk. Untuk melawan inflation risk, anda dapat menggunakan reksa dana jenis saham atau campuran, yang memiliki hasil lebih tinggi atau sebanding dengan tingkat inflasi.
Jenis-jenis risiko :

1. Market risk: pergerakan seluruh investasi pada suatu pasar secara bersamaan dan searah
2. Financial risk: pergerakan arah keuangan sebuah perusahaan
3. Inflation risk: pergerakan inflasi dan daya beli masyarakat
4. Interest rate risk: pergerakan arah suku bunga

Memiliki lebih dari satu jenis reksa dana akan mengurangi market risk yang harus anda tanggung. Misalnya, memiliki reksa dana saham dan pendapatan tetap sekaligus. Jika terjadi krisis yang menekan pasar saham –dan tentunya menekan reksa dana saham-, portofolio anda masih memiliki reksa dana pendapatan tetap yang berkinerja baik. Begitu pula jika terjadi peningkatan suku bunga yang menekan harga obligasi –dan tentunya menekan reksa dana pendapatan tetap-, portofolio anda tidak akan terganggu sebab masih memiliki reksa dana saham yang berkinerja baik. Memiliki beberapa reksa dana sejenis yang berbeda alokasi asetnya juga merupakan bentuk diversifikasi. Meski cara ini kurang efektif karena anda tidak bisa mengendalikan keputusan manajer investasi dalam mengelola reksa dana anda.

Dengan hanya berinvestasi pada reksa dana, betapa pun terdiversifikasinya, anda masih memiliki market risk dan inflation risk yang besar. Untuk mengurangi kedua jenis risiko tersebut, berinvestasilah juga pada instrumen lainnya: properti, emas, dan sebagainya.

“Optimalkan dengan diversifikasi”

Strategi Cinta Kelima: “Keep lightening your fire of love”

Seperti tanaman yang harus selalu disiram agar tidak layu, begitu pula cinta. Cinta tidak akan bertahan jika tidak pernah dirawat. Bagaimana cara merawatnya? Mudah. Selalu ungkapkan rasa cinta anda dalam setiap kesempatan, jangan pernah berhenti.

***

Uang yang digunakan untuk investasi sebaiknya merupakan sisa penghasilan yang telah digunakan untuk tabungan dan konsumsi. Tujuannya agar rencana investasi tidak terganggu oleh keperluan sehari-hari. Kebanyakan instrumen investasi memerlukan banyak uang untuk memulainya. Sebut saja properti, emas, saham, dan sebagainya. Sayangnya tidak semua orang memiliki banyak uang untuk diinvestasikan. Tidak banyak orang yang dapat memulai suatu investasi tanpa mengorbankan keperluan sehari-harinya.
Siapkanlah pendidikan anak
Investasikanlah Rp 1,2 juta saja pada suatu reksa dana secara rutin setiap tahun. Dengan tingkat pengembalian rata-rata 15%, nilai investasi akan menjadi Rp 91 juta pada tahun ke-18. Lebih dari cukup untuk seluruh keperluan kuliah di perguruan tinggi negeri favorit selama 4 tahun.Investasi pada reksa dana menjawab permasalahan ini. Investasi pada reksa dana dapat dimulai hanya dengan Rp 100 ribu atau Rp 1 juta. Jumlah yang relatif kecil dibandingkan instrumen investasi lainnya. anda dapat menggunakan keunggulan reksa dana ini sebagai strategi untuk mencapai tujuan keuangan anda.

Anda dapat berinvestasi reksa dana secara rutin tanpa mengorbankan keperluan rutin. Gunakanlah sisa penghasilan bulanan anda setelah tabungan dan konsumsi untuk membeli reksa dana. anda mungkin hanya dapat membeli sejumlah minimal reksa dana, tetapi jika dilakukan secara rutin akan memberi hasil yang mencengangkan. Manfaatkanlah tujuan keuangan anda untuk memberi panduan seberapa besar investasi rutin tersebut. Penghasilan kecil tidak lagi menjadi alasan untuk tidak berinvestasi.

“Berinvestasi rutin”

Strategi Cinta Keenam “Always together in joy and sorrow”
Cinta berarti setia, selalu mendampingi orang yang dicintai dalam suka maupun duka.
***
Jika anda selalu khawatir dengan volatilitas pasar, strategi keenam ini sangat bermanfaat. Tujuan strategi ini adalah membuat nilai investasi reksa dana anda selalu dibawah harga pasar pada suatu periode. Dengan demikian, kemungkinan anda menjual reksa dana dengan untung semakin besar. Yang perlu dilakukan hanyalah investasi dengan jumlah yang konsisten setiap periode. Kemudian biarkan volatilitas pasar membuat nilai investasi anda lebih besar daripada harga pasar.
Dengan strategi ini, anda membeli lebih banyak reksa dana ketika harganya rendah, dan membeli lebih sedikit reksa dana ketika harganya tinggi. Semakin pasar berfluktuasi, strategi ini bekerja semakin baik.

“Biarkan volatilitas bekerja untuk anda”


Strategi Cinta Ketujuh “Let time prove your love”

Tidak ada yang bisa membuktikan cinta selain waktu. Anda mungkin tidak menyadari kedahsyatan cinta sampai anda menemukan bahwa anda telah hidup bersama puluhan tahun…
***
Dalam reksa dana, hasil investasi setiap periode diinvestasikan kembali pada periode berikutnya. Sehingga tidak ada aset yang tersia-sia. Seperti dalam konsep bunga berbunga, waktu menjadi faktor pengali yang dahsyat. Reksa dana adalah investasi jangka panjang, maka lihatlah ke jauh ke masa depan.

Berinvestasi pada reksa dana membutuhkan kesabaran. Anda tidak dapat mengharapkan hasil yang dahsyat hanya dalam waktu satu atau dua tahun. Perlu waktu lebih lama lagi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Terapkanlah tujuan keuangan anda dengan disiplin. Memang lama, tetapi lebih mudah. Terapkan tujuan keuangan anda dengan disiplin dan biarkan waktu bekerja untuk anda.

“Biarkan waktu bekerja untuk anda”

Reksa dana memang bukan cara tercepat untuk mencapai tujuan keuangan anda, tetapi penulis yakin inilah cara yang termudah dengan risiko yang terukur. Selamat berinvestasi reksa dana.


Daftar Pustaka

Arffa, Robert C. Expert Financial Planning. New York: John Wiley & Sons, 2001.
Root, Jack B. & Douglas L. Mortensen. The 7 Secrets of Financial Success. Chicago: Irwin, 1996.
“Reksa Dana Saya Ini ‘Beneran’ Enggak Sih?”, Kompas Cyber Media, 14 Desember 2004.


*) Ivan Indrapermana adalah mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

1 comment:

Anonymous said...

Artikel yang sangat menarik, bro Ari.

Oh ya, kalau boleh saya mohon ijin untuk sekalian memperkenalkan forum baru yang sepenuhnya membahas tentang reksadana di http://forumreksadana.com

Barangkali bro Ari juga bersedia untuk memberi pencerahan bagi mereka yang mungkin masih awam dengan reksadana di forum?

Semoga dapat membantu perkembangan reksadana di tanah air.

Terima kasih.